DELPI SUHARIYANTO
Rambut panjang berjerawat naik Nissan Serena
Nama : Delpi Suhariyanto
TTL : Blitar, 15 November 1996
Umur : 21 Tahun
Cita Cita : njing
5W1H Berhimpun menurut Delpi:
APA YANG INGIN DICAPAI?**
Berhimpun di VASA maupun KMSR tentu sekarang sudah punya konteks yang berbeda. Secara personal VASA punya peran lebih dalam membentuk identitas profesi tiap anggotanya, tentu bagi siapapun yang ingin jadi seniman. Yang dilihat dari program kerja yang dimilikinya selain berpegang pada tridharma mahasiswa ada banyak hal yang mengesampingkan kepentingan komunal. Dalam hal ini KMSR punya cita - cita yang (harusnya) lebih mulia. Dari kader yang ditanamkan sejak awal pun kepentingan bersama menjadi hal yang memang harus dikedepankan. 5 himpunan yang ada dibawahnya pun punya kewajiban dan kepentingan yang sama. Dan hal tersebut mengerucut pada cita - cita yang sama pula. Pasar Seni.
**dari melakukan kegiatan berhimpun
SIAPA YANG MENERIMA BENEFIT PALING BESAR?
1. Saya
2. Orang - orang yang selalu dekat dengan saya
DIMANA POSISINYA DALAM KEHIDUPAN PERKULIAHAN?
Hmmmmm, sebelum ini Kidung pernah minta tolong saya buat nulis di Sinar Merah yang sekarang belum terbit. Disana kurang lebih saya mencoba menjabarkan ulang apa yang di bilang oleh Kaprodi kita (SR) tentang "Berkesenian dan mengajar" dan mencoba mengelaborasi ke "Berkarya dan memimpin". Hmmm bertele - tele ya. sebenernya mau bilang (bagi saya) paralel sih. Kalau sampai jomplang ga usah jadi Kahim.
KAPAN IA (BERHIMPUN) DIPERLUKAN?
Selalu. Selama ada institusi akademis di jenjang S1.
MENGAPA IA (BERHIMPUN) ADA?
Hmmmmmmm, ga tau tepatnya gimana sih. Selama ada badan yang mapan harus ada semangat2 bodoh yang menyertainya, buat melawan maupun mendukung. gitu kali ya.
BAGAIMANA SEORANG INDIVIDU BAIKNYA BERKONTRIBUSI?
Terus peduli dan selalu datang di ruang yang tepat. CADL dan Gedung Seni Rupa tentunya. Ada tuh 10 aturan John Cage buat mahasiswa maupun dosen. Intinya sih selalu berada di ruang yang tepat buat berpikir dan berdiskusi.
*berhimpun dalam konteks perkumpulan mahasiswa
ILHAM UBED LAKSONO
Mahasiswa S1 Desain interior ITB yang hobbynya adalah segala sesuatu yang menghibur dan bersifat nostalgianya dia (nonton, denger musik, baca, gaya desain). Punya ketertarikan sama hal2 yang berbau merawat tanaman/binatang. Suasana hatinya bergantung sama lingkungan dan orang2 yang ada disekitarnya.
Nama: Ilham Dwi Laksono
TTL: Jakarta, 23 November 1997
Umur: 20 Tahun
Cita-cita: Punya studio yang dempet sama rumah
5W1H berhimpun menurut Ubed:
APA YANG INGIN DICAPAI?
Sekedar lebih banyak untuk bersenang-senang menghabiskan waktu sama teman-teman, sampe pingin buat sesuatu yang bermanfaat dan sifatnya kebiasaan (membudaya) yang baik dan bermanfaat dalam berhimpun.
SIAPA YANG MENERIMA BENEFIT PALING BESAR?
Teman-teman yang memiliki kesadaran untuk mencari hal yang tidak bisa didapatkan ditempat lain maupun diwaktu lain. Kapan lagi kalo bukan pas jaman kuliah
DIMANA POSISINYA DALAM KEHIDUPAN PERKULIAHAN?
Manfaatnya dalam mendukung kuliah maupun keprofesian, maksud gw ya ngapain juga ngumpul2 gajelas di himpunan kalo gaada manfaat ke arah sana. Sisanya Cuma bonus aja sih.
KAPAN IA (BERHIMPUN) DIPERLUKAN?
Kapan pun, hal intangible kayak gini gabisa diperkirakan sih,
MENGAPA IA (BERHIMPUN) ADA?
Biar bagaimanapun berhimpun dalam konteks berkumpul itu pasti ada, baik ada himpunan maupun engga, ini hal yg terjadi secara gk langsung. Ibarat kalo maneh ngomong sambil berdiri lama2 butuh “kursi” atau bahkan “tempat berteduh”. Sifat manusia sebagai mkhluk sosial (?)
BAGAIMANA SEORANG INDIVIDU BAIKNYA BERKONTRIBUSI?
Kontribusi terbaik adalah kontribusi tenaga, waktu, dan pikiran, seorang harusnya sadar bahwa hal ini dengannya adalah sesuatu yang saling membutuhkan, saling memberi manfaat. Tidak ada yang instant ye kan. Tetapi hal yang lebih dari itu adalah inisiatif untuk bergerak, ini Cuma bisa muncul kalau dia merasakan adanya kegelisahan dalam dirinya dengan wadahnya berkumpul.
au ah
SHOFIYA QURROTU A'YUNIN
Seorang perfeksionis yang kompetitif, memiliki prinsip hidup: jika ada orang lain yang bisa lebih baik dari saya (dalam hal yang baik pula), maka saya bisa melebihinya, meskipun butuh usaha dan waktu. Sangat optimis menjalani hidup.
Nama : Shofiya Qurrotu A’yunin
TTL : Malang, 30 April 1999
Umur : 19 tahun
Cita-cita: Playground designer. Perempuan yang dapat diandalkan
dan dapat berkontribusi bagi anak-anak, suami, dan masyarakat.
5W1H berhimpun menurut Shofi:
APA YANG INGIN DICAPAI?
Berbicara tentang orang lain, tentunya tidak bisa menggeneralisir apa yang ingin dicapai dari berhimpun, namun pastinya pribadi yang berhimpun selalu mencari kepuasan masing-masing dalam kesenangannya masing-masing pula : mencari kawan baru, musuh baru, atau ilmu baru. Apapun itu.
Jika mengacu pada definisi dalam kamus otak saya, berhimpun dalam konteks mahasiswa berarti berkumpul karena memiliki kesamaan tentang suatu hal, secara natural maupun terpaksa, dengan catatan diluar urusan akademik formal. Hal ini berarti orang-orang di dalamnya memiliki, minimal, satu faham pemikiran yang sama di antara milyaran pemikiran dalam otaknya. Seringkali tidak disadari, kesamaan itulah yang menjadi pondasi utama mengapa orang-orang tersebut mau dan selalu mau berkumpul dalam satu simpul kumpulan yang kemudian dinamakan “berhimpun” tersebut. Kemauan itu digerakkan karena pribadinya memiliki tujuan pribadi yang amat spesifik dan pastinya berbeda-beda. Karena mahasiswa dianggap sudah dewasa untuk berpikir logis tentang masa depannya masing-masing, maka tujuan disini terkait dengan tujuan hidup. Sementara tujuan hidup itu sendiri terbentuk dari susunan memori, pengalaman, dan pengaruh lingkungan semenjak seseorang lahir. Sehingga, seperti yang saya utarakan di awal, perihal “tujuan” atau “apa yang ingin dicapai” tidak dapat digeneralisir. Ada yang ingin mencari sebanyak-banyaknya link untuk dunia kerja. Ada yang hanya ingin bermain gitar dan mencipta lagu. Dan lain sebagainya.
Berbicara tentang diri sendiri, tujuan berhimpun saya pribadi ialah untuk mencapai kenikmatan hidup selama berkuliah dan dan kenikmatan akal yang sudah diberikan Tuhan. Sesederhana untuk selalu meningkatkan kapasitas diri lewat pembelajaran kecil yang tiada henti. Agar saya belajar memahami watak teman yang berbeda-beda. Agar saya belajar bagaimana berbagai dinamika sosial bergulir di dunia, baik dari cerita, curhatan teman, atau dari penglihatan sendiri. Atau agar saya belajar bagaimana cara terbaik untuk merespon seseorang yang nyolot saat bicara. Dan jutaan pembelajaran lainnya. Bagi saya, percuma berhimpun dilakukan apabila tidak mengambil sedikitpun pembelajaran dari waktu dan tenaga yang telah diluangkan, karena manusia hanya seonggok daging tidak berilmu, namun untungnya mempunyai akal, yang sedikit-sedikit menyombongkan ilmu Tuhannya.
SIAPA YANG MENERIMA BENEFIT PALING BESAR?
Jika benefit adalah sesuatu yang subjektif, maka yang menerima benefit paling besar ialah mereka yang ketika tali berhimpunnya putus karena sebab kejadian atau sebab waktu, ia merasa puas karena sudah pernah menjadi bagian dan bergerak didalamnya.
Namun, jika mengacu pada benefit menurut saya, maka jawabannya adalah mereka yang paling banyak belajar. Mereka yang menyadari bahwa ada ladang pembelajaran segala ilmu nan super besar yang dihadapkan kepadanya.
DIMANA POSISINYA DALAM KEHIDUPAN PERKULIAHAN?
Jika memosisikan berhimpun dalam lingkup waktu & ruang berarti : di segala waktu dimana kepala tidak sedang memikirkan hal yang memang harus dikerjakan sendiri, seperti ujian tulis yang duduknya harus berjarak satu meter antar satu dengan yang lainnya. Di segala tempat dimana raga tidak sedang mengerjakan hal yang memang harus dikerjakan sendiri, seperti buang air yang memang aneh jika satu bilik toilet diisi khalayak ramai-ramai.
Jika memosisikan berhimpun dalam skala prioritas kehidupan perkuliahan, ia berada nyaris setara dengan tanggung jawab akademik. Ia bak pelicin, pemanis, dan bahkan bisa menjadi penunjang kehidupan akademik formal yang begitu-begitu saja. Di jaman yang semakin menuntut kolaborasi antarindividu dan menghilangkan sekat-sekat individualisme ini, berhimpun tentunya memiliki posisi krusial sebagai miniatur dunia nyata yang akan dihadapi pasca perkuliahan.
KAPAN IA (BERHIMPUN) DIPERLUKAN?
Berhimpun dalam konteks perkumpulan mahasiswa diperlukan begitu seseorang menginjakkan kakinya di kampus sebagai mahasiswa dan bertemu orang-orang yang menurutnya memiliki kesamaan dengannya (ex: fakultas, jurusan, hobi, asal muasal, makanan favorit, idola, dll), hingga ia meninggalkan statusnya sebagai mahasiswa. Berhimpun diperlukan selama seseorang bertemu manusia lain dan bersosialisasi setiap harinya, atau selama seseorang tidak nge-kost di goa atau mengucilkan diri dari peradaban.
Ia senantiasa diperlukan selama menyandang status mahasiswa, karena lewat lingkaran “himpunan” (catatan: himpunan tidak selalu berarti himpunan mahasiswa jurusan ya) itulah dia akan selalu bertukar pikiran, sedikit atau banyak.
MENGAPA IA (BERHIMPUN) ADA?
Karena sifat dasar manusia pada umumnya yang selalu ingin bersosial, bergaul dengan manusia yang lainnya.
Bentukan sederhana “himpunan” yang telah ada di kampus semenjak dahulu kala mencerminkan bahwa berhimpun bisa dengan cara dan tujuan komunal apapun, selama ia memiliki minimal satu kesamaan yang disepakati dan dijiwai anggota-anggotanya. Selama kesamaan itu masih ada, maka himpunan pun akan selalu ada, baik itu dengan bentukan organisasi formal maupun tidak.
BAGAIMANA SEORANG INDIVIDU BAIKNYA BERKONTRIBUSI?
Baiknya memulai dengan mengenali kemampuan diri sendiri, agar terhindar dari kerja rodi tanpa “isi”. Sebab kontribusi itu sangat banyak bentuknya, apapun bisa jadi kontribusi positif. Mulai dari membuang sampah tiap beres kelas, selalu bales chat orang di group chat, dan lain sebagainya. Kalau sudah mengenali kemampuan diri sendiri, langkah selanjutnya adalah berpikir mengapa bisa-bisanya ditempatkan dalam lingkaran/himpunan tersebut oleh Tuhan, pasti ada alasan kuatnya. Kalau keduanya sudah ada jawabannya, dan dicari hubungannya dimana, maka secara sadar maupun tidak sadar, kontribusi itu akan mengalir dengan sendirinya, bisa jadi lama-kelamaan semakin deras.