
EKSPLORASI BODI KERAMIK BONE CHINA SEBAGAI MATERIAL UTAMA DALAM PRODUK JAM TANGAN PRIA
Jam tangan merupakan alat yang digunakan sebagai penunjuk waktu yang ditujukan sebagai aksesoris pada pergelangan tangan seseorang. Jam tangan telah didesain agar tetap memiliki fungsi sehingga menyesuaikan kegiatan pemakainya. Sebagai salah satu tren yang mulai berkembang di Indonesia pada bidang jam tangan yaitu penggunaan material yang sustainable dan jam tangan keramik merupakan salah satu opsinya.
Sustainable material dan sustainable design merupakan suatu kesatuan. Dalam memenuhi desain yang berkelanjutan diperlukan beberapa aspek seperti sustainable material. Desain berkelanjutan dapat berupa produk atau sebuah desain yang menyerukan suatu kampanye mengenai penggunaan produk yang dapat membuat perubahan sosial pada masyarakat, sehingga jangka waktu atau tingkat konsumerisme dari manusia berkurang (Papanek, 2012).
Keterbatasan sifat keramik yang mudah rapuh akibat deformasi akan mempengaruhi tingkat presisi dari ceramic-advance, namun keramik memiliki sifat lainnya yang dapat dimanfaatkan dalam proses desain jam tangan dan bisa menjadi solusi pada permasalahan limbah material yang diakibatkan ketahanan serta umur yang relatif pendek. Penggunaan material keramik akan difokuskan sebagai alternatif bahan yang lebih sustainable berdasarkan karakteristik material keramik itu sendiri serta dengan hasil eksplorasi proses produksi keramik yang lebih meminimalisir penggunaan emisi gas, begitu pula dengan pemanfaatan residu yang dihasilkan dalam proses produksi. Kemudian dapat diketahui potensi penggunaan material keramik soft porcelain sebagai material utama dalam jam tangan untuk pria.
.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, material keramik soft porcelain dapat diaplikasikan sebagai material bodi jam tangan untuk pria. Proses penerapan CNC yang dilakukan pada tahap bodi keramik dalam kondisi bisque sehingga meminimalkan getaran yang dihasilkan oleh mesin CNC. Proses CNC pada bodi biskuit pun dapat menentukan penyusutan secara detail dengan meminimalkan error yang akan ditimbulkan setelah pembakaran matang pada suhu 1180 derajat celcius.
Penggunaan material keramik soft porcelain dapat disesuaikan berdasarkan kebutuhan material yang diinginkan namun tetap harus memperhatikan susut yang akan dihasilkan dari material lain yang akan digunakan. Pada tahap pembakaran bodi jam tangan dapat
dilakukan dengan cara satu kali bakar namun error yang dihasilkan akan lebih besar bila dibandingkan dengan proses pembakaran dua tahap. Hal ini dikarenakan bodi yang telah di CNC sudah berada dalam kondisi bisque sedangkan apabila dilakukan proses pembakaran
hanya satu kali (single firing) masih banyak kemungkinan yang akan dihasilkan dari proses pembakaran.
Proses produksi bodi atau case jam tangan dapat dilakukan degan teknik cetak. Namun hingga saat ini penulis belum dapat menemukan cara yang lebih efisien atau belum menemukan cara cetak yang tepat untuk memproduksi case jam tangan secara masal dengan teknik
cetak.