ARSIP MERAH

Dunia maya merupakan tempat tanpa batasan ruang dan waktu. Ketidakterbatasan itu dapat memicu terjadinya tindakan cybersexual harassment kepada korban tanpa korban sadari akibat kurangnya pemahaman tentang isu cybersexual harassment yang terbilang baru (new term) di Indonesia. Akibatnya, perempuan remaja dan dewasa muda, yang rentan menjadi korban bersikap skeptis karena merasa kurang dekat dengan isu tersebut sehingga menormalisasi perilaku harassment online yang terlihat kecil pada mereka. Padahal perilaku harassment kecil sekalipun apabila diterima secara terus-menerus dapat memberikan dampak negatif kepada para korban. Informasi yang tepat mengenai cybersexual harassment disusun berdasarkan wawancara dengan praktisi sosial yang berfokus pada bidang Kekerasan Berbasis Gender Online dan melalui studi literatur, sedangkan informasi mengenai pandangan perempuan remaja dan dewasa muda terhadap cybersexual harassment yang terjadi di sekitar mereka dianalisis melalui wawancara. Informasi-informasi itu kemudian disampaikan kepada perempuan remaja dan dewasa muda melalui kampanye sosial yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran. Kampanye dirancang dengan grand design yang girly, aktivitas utamanya berada pada sosial media. Melalui kampanye ini, diharapkan perempuan remaja dan dewasa muda dapat memahami cybersexual harassment serta cara mencegah, prosedur pelaporan, dan pengaduan yang tepat.