top of page
profBG_DI.png
TANGAN.png

Collaboration Space for Traditional Performance Arts

Warisan budaya memiliki tantangan untuk bisa menghadapi era globalisasi. Seniman seni pertunjukan tradisional merasa dunia hiburan menjadi kompetitif dan mereka harus menyusun strategi untuk kembali dilirik oleh masyarakat. Dari kajian pustaka dapat diketahui standar fasilitas terkait seni pertunjukan dan hubungannya dengan peran komunitas. Dari wawancara dapat diperoleh kondisi terkini fasilitas yang sudah tersedia dan kondisi seniman dalam melakukan pertunjukan di kota metropolitan. Para seniman sudah berusaha beradaptasi dengan teknologi, namun kurangnya promosi yang meluas membuat tidak banyak masyarakat yang tahu dan tertarik. Selain itu, dari sisi masyarakat, globalisasi memberikan banyak alternatif pilihan untuk minat masyarakat dan ini membuat masyarakat mulai meninggalkan seni pertunjukan tradisional. Kebutuhan masyarakat akan terus berkembang yang artinya budaya akan terus berubah. Antisipasi yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan wadah berkolaborasi antar seniman dan masyarakat.

Collaborative space, sebagai fasilitas untuk mendukung semangat berkarya dengan mempertemukan profesional maupun non-profesional untuk memberikan kontribusi masing-masing. Secara singkatnya, tempat ini berfokus untuk mempertemukan orang, berkarya bersama, melakukan projek bersama. Fasilitas ini diharapkan tidak hanya menampung para seniman namun kepada masyarakat umum yang berkeinginan untuk berkolaborasi dan untuk bebas berekspresi. Masyarakat tidak hanya menjadi penonton, tapi dapat berkolaborasi dengan seniman membuat proyek bersama.

17317030_Zhafira Millenia Audiastuti_Foto Ijazah.jpg

Zhafira Millenia Audiastuti

Desain Interior, 2017

17317030

HALFTONE IG.png
HALFTONE EMAIL.png
HALFTONE LINKED IN.png
imdi.jpg
inddes.png
ippdig.jpg
logo_vasa_copy.jpg
terikat.jpg
  • instagram
  • generic-social-link
  • youtube
  • generic-social-link

© 2020 by Arsip Merah.

bottom of page