
PUSAT KEMASYARAKATAN DAN EDUKASI SANITASI DI DAERAH ALIRAN SUNGAI KOTA BANDUNG
Sungai selalu menjadi aspek penting dalam peradaban, berbagai peradaban besar pada umumnya menjadikan sungai sebagai orientasi dari kehidupannya seperti pada peradaban Cina kuno dan India kuno yang menjadikan Sungai Kuning dan Sungai Indus sebagai pusat peradaban. Di Indonesia kerajaan Sriwijaya juga menjadikan Sungai Musi sebagai pusat peradaban. Terjadi kontras yang sangat besar dalam fakta sejarah ini jika melihat keadaan sungai yang ada di Indonesia khususnya di Jawa barat dimana salah satu sungai terbesarnya yaitu citarum mendapatkan predikat sebagai sungai paling tercemar di dunia. Berbagai upaya telah dilakukan salah satunya mengadakan program citarum harum. Program ini melibatkan banyak aspek salah satunya masyarakat dengan metode Pentahelix model dengan 13 program prioritas termasuk didalamnya pengendalian area daerah sungai, ruang komunikasi antara pemerintah dan masyarakat dan sistem pendidikan komunitas berbasis lingkungan. Penelitian ini akan berfokus tentang bagaimana interior dapat berperan dalam menyediakan ruang Komunikasi yang baik serta fungsi edukasi yang dapat dilakukan. Pihak terkait yang akan dilibatkan adalah komunitas warga yang ada di daerah aliran Sungai Cikapundung,dan pemerintah dalam hal ini melalui PDAM Tirtawening sebagai fungsi pelayanan. Integrasi, pendidikan dan pemberdayaan adalah sasaran yang ingin dituju pada penelitian ini dengan pendekatan yang berkelanjutan dan penyelesaian masalah dengan metode bottom up.